PENDIDIKAN SEJARAH
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
![]() |
MV-Belajar Sejarah |
Latar Belakang Perang Asia Timur Raya
Perang Asia Timur Raya dimulai saat Jepang menyerang Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Serangan ini memicu keterlibatan Amerika Serikat secara penuh dalam Perang Dunia II. Jepang saat itu memiliki ambisi untuk membentuk "Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya", yang bertujuan mengusir pengaruh Barat dan membentuk hegemoni Jepang di Asia.
Faktor-Faktor Kekalahan Jepang:
-
Kekuatan Industri Sekutu, Terutama Amerika Serikat. Amerika memiliki kemampuan industri dan sumber daya yang jauh lebih besar dibanding Jepang. Produksi senjata, kapal perang, dan pesawat tempur Sekutu meningkat drastis sepanjang perang.
-
Kehilangan Wilayah Strategis. Kekalahan dalam beberapa pertempuran besar seperti:Pertempuran Midway (1942) – titik balik penting, di mana Jepang kehilangan 4 kapal induk.Pertempuran Guadalcanal (1942–1943) – awal dari strategi “island hopping” Amerika. Perlahan wilayah pendudukan Jepang di Asia Tenggara dan Pasifik direbut kembali.
-
Blokade Ekonomi dan Kehancuran Logistik. Sekutu menerapkan blokade laut yang memutus jalur pasokan Jepang, termasuk minyak dan bahan makanan. Jepang kesulitan mendukung pasukan dan rakyatnya di dalam negeri.
-
Serangan Udara Sekutu ke Jepang. Kota-kota besar Jepang, termasuk Tokyo, dibombardir habis-habisan. Puncaknya adalah penjatuhan bom atom di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945).
-
Deklarasi Perang oleh Uni Soviet. Pada 8 Agustus 1945, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerang Manchuria, yang merupakan wilayah penting Jepang di Tiongkok. Serangan ini sangat mengejutkan Jepang, yang berharap Soviet bisa menjadi penengah perdamaian.
Akhir dari Perang
Pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu melalui siaran radio (Gyokuon-hōsō). Secara resmi, Jepang menandatangani dokumen penyerahan di atas kapal USS Missouri pada 2 September 1945, menandai akhir Perang Dunia II.
Dampak di Indonesia:
-
Berakhirnya Pendudukan Jepang (1942–1945). Jepang menyerah pada Agustus 1945, membuat kekuasaan Jepang di Indonesia runtuh. Kekosongan kekuasaan ini dimanfaatkan oleh para tokoh nasional untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pelajari secara mendalam dalam modul ajar ini, baca dan pahami dengan baik.
-
Warisan Militer dan Organisasi. Jepang membentuk organisasi seperti PETA (Pembela Tanah Air) dan Heiho, yang memberi pelatihan militer bagi pemuda Indonesia. Banyak mantan anggota PETA yang kemudian menjadi tokoh militer penting dalam revolusi kemerdekaan, seperti Soedirman.
- Munculnya Semangat Anti-Kolonial. Pengalaman di bawah penjajahan Jepang menumbuhkan kesadaran dan semangat perlawanan terhadap penjajahan, termasuk terhadap Belanda yang berusaha kembali pasca-perang.
📌 Pendahuluan (10 menit):
-
Apersepsi: Menayangkan video singkat suasana kemerdekaan.
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
📌 Kegiatan Inti (65 menit):
-
Eksplorasi (20 menit): Siswa membaca teks dan kronologi peristiwa Proklamasi.
-
Diskusi Kelompok (30 menit):
Topik: “Apa makna teks proklamasi bagi bangsa Indonesia saat itu dan saat ini?” -
Presentasi & Tanggapan (15 menit):
Masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulan.
📌 Penutup (15 menit):
-
Refleksi individu: "Apa yang kamu rasakan jika menjadi bagian dari generasi 1945?"
-
Guru memberikan umpan balik dan menyimpulkan pembelajaran.
- megivornika2@gmail.com
Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu:
-
Mendeskripsikan latar belakang terjadinya proklamasi.
-
Menganalisis isi dan makna teks proklamasi.
-
Menunjukkan sikap nasionalisme dan tanggung jawab sebagai warga negara.
D. Sarana dan Sumber Belajar
![]() |
Sumber: Klik/ buka >> Naskah Proklamasi![]() |
- Merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka mencapai kemerdekaannya. Perjuangan bangsa Indonesia yang panjang dalam menentang penjajah, telah memakan waktu, tenaga, dan pengorbanan yang tidak sedikit. Kemerdekaan Indonesia merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
- Proklamasi kemerdekaan secara politik dan ideologis merupakan pernyataan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan, dan membentuk Negara Indonesia, yang merdeka dan berdaulat.
- Dengan kemerdekaan yang diraih, bangsa Indonesia memperoleh kebebasannya. Bebas dari segala bentuk penindasan dan penjajahan asing. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat yang memiliki kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri.
- Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur. Kemerdekaan merupakan satu tahapan penting yang telah dilalui oleh bangsa Indonesia. Setelah itu bangsa Indonesia meneruskan tahap berikutnya untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaannya.
- Dalam bidang ekonomi, bangsa Indonesia bebas mengatur perekonomiannya sendiri, sesuai dengan pasal 33 UUD RI tahun 1945.
- Dalam bidang sosial kemerdekaan berarti menghilangkan kelas-kelas sosial dalam masyarakat, menciptakan tatanan masyarakat yang sederajat. menghormati antara satu sama lain dan kesetaraan, serta menghilangkan kelas dalam masyarakat.
- Proklamasi kemerdekaan merupakan berkah dari Tuhan yang Maha Esa dan hasil perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karenanya, kemerdekaan Indonesia bukan merupakan hadiah dari Jepang sebagaimana yang dijanjikan, tetapi merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia.
E. Asesmen
-
Formatif: Rubrik penilaian diskusi dan refleksi
Tabel
1. Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
Aspek |
Skor 4 (Sangat Baik) |
Skor 3 (Baik) |
Skor 2 (Cukup) |
Skor 1 (Kurang) |
Pemahaman Materi |
Memahami dan menjelaskan isi proklamasi serta konteks
sejarah secara mendalam dan tepat |
Menunjukkan pemahaman yang cukup baik, meski belum
mendalam |
Menjelaskan materi dengan beberapa kesalahan konsep |
Tidak menunjukkan pemahaman yang memadai |
Keaktifan Berpartisipasi |
Sangat aktif berdiskusi, mengajukan dan menanggapi ide
dengan kritis |
Aktif memberikan ide, meski belum sepenuhnya kritis |
Kurang aktif dan hanya berbicara jika ditanya |
Pasif, tidak berpartisipasi sama sekali |
Kerja Sama Tim |
Bekerja sama dengan baik, mendengarkan, dan menghargai
pendapat teman |
Umumnya bekerja sama dengan baik |
Terkadang kurang bekerja sama |
Tidak bekerja sama, mendominasi atau tidak terlibat |
Kualitas Argumen |
Argumen kuat, logis, berdasarkan data atau sumber sejarah |
Argumen cukup logis, meski masih umum |
Argumen lemah dan kurang terstruktur |
Tidak menyampaikan argumen atau asal bicara |
Rubrik Penilaian Refleksi Individu
Aspek |
Skor 4 (Sangat Baik) |
Skor 3 (Baik) |
Skor 2 (Cukup) |
Skor 1 (Kurang) |
Isi Refleksi |
Refleksi mendalam, relevan, dan menunjukkan pemahaman
sejarah serta koneksi nilai |
Refleksi cukup relevan dan menunjukkan pemahaman |
Refleksi masih dangkal dan umum |
Refleksi tidak jelas atau menyimpang dari topik |
Kejelasan dan Bahasa |
Bahasa jelas, runtut, dan mudah dipahami |
Bahasa cukup baik meski ada beberapa kekeliruan |
Bahasa kurang runtut dan cenderung membingungkan |
Bahasa tidak runtut, sulit dipahami |
Orisinalitas |
Sangat orisinal dan menunjukkan pemikiran pribadi |
Umumnya orisinal dengan sedikit pengaruh luar |
Kurang orisinal, terkesan menyalin |
Tidak orisinal, menyalin atau sangat umum |
Sumatif: Pertanyaan tertulis singkat (analisis teks proklamasi)
Nama Tokoh | Peran dalam Proklamasi | Keterangan Tambahan |
Ir. Soekarno | Membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus
1945 | Tokoh utama kemerdekaan; Presiden RI pertama |
Drs. Mohammad Hatta | Mendampingi Soekarno saat pembacaan Proklamasi, ikut
menyusun teks | Wakil Presiden RI pertama |
Sayuti Melik | Mengetik naskah Proklamasi hasil tulisan tangan Soekarno | Mengubah beberapa kata dari teks asli |
Achmad Soebardjo | Membantu merumuskan teks Proklamasi | Anggota PPKI; tokoh diplomasi kemerdekaan |
Laksamana Maeda | Menyediakan tempat (rumah dinas) untuk penyusunan teks
Proklamasi | Perwira Jepang yang bersimpati pada kemerdekaan |
Sutan Syahrir | Mendesak Soekarno-Hatta agar segera memproklamasikan
kemerdekaan | Tokoh muda, perdana menteri pertama Indonesia |
Wikana dan Chairul Saleh | Termasuk dalam golongan muda yang menculik Soekarno-Hatta
ke Rengasdengklok | Mewakili semangat revolusioner golongan muda |
Fatmawati Soekarno | Menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan saat
proklamasi | Istri Soekarno, simbol peran perempuan dalam sejarah |
Sukarni | Mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi
hanya Soekarno dan Hatta | Tokoh pemuda yang tegas dan radikal |

MODUL AJAR BERBASIS PEMBELAJARAN MENDALAM
Mata Pelajaran:
Sejarah Indonesia
Guru: Megi Vornika, M.Pd
Kelas/Semester: XI
Topik: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Alokasi Waktu: 2 JP (90 menit)
Fase: Fase F
✅ 1.
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik mampu:
- Mendeskripsikan
latar belakang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
- Menganalisis
isi dan makna teks proklamasi dalam konteks sejarah dan kekinian.
- Menunjukkan
sikap nasionalisme dan tanggung jawab sebagai warga negara melalui
refleksi pribadi.
✅ 2.
Profil Pelajar Pancasila
- Bernalar
kritis
- Berkebinekaan
global
- Mandiri
✅ 3.
Sarana & Sumber Belajar
- Buku
teks Sejarah Indonesia
- Video
dokumenter “Detik-Detik Proklamasi”
- Infografis
tokoh proklamasi
- Lembar
Kerja Refleksi
- Koneksi
internet (opsional)
✅ 4.
Kegiatan Pembelajaran
📌 Pendahuluan
(10 menit)
- Guru
membuka dengan menayangkan video singkat (2–3 menit) suasana proklamasi.
- Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan pertanyaan pemantik:
"Apakah proklamasi hanya peristiwa politik, atau juga peristiwa moral?"
📌 Kegiatan
Inti (65 menit)
Fase Eksplorasi (20 menit):
- Siswa
membaca ringkasan peristiwa 17 Agustus 1945 dan mengamati infografis
tokoh.
- Diskusi
kelas: Mengapa proklamasi terjadi saat Jepang menyerah?
Fase Elaborasi (30 menit):
- Siswa
dibagi kelompok. Setiap kelompok menganalisis salah satu tokoh (Soekarno,
Hatta, golongan muda, Maeda, dll.) dan menjelaskan peran serta dilema yang
mereka hadapi.
- Hasilnya
dipresentasikan dan ditanggapi kelompok lain.
Fase Refleksi (15 menit):
- Siswa
menulis refleksi individu:
“Apa arti Proklamasi Kemerdekaan bagi saya sebagai generasi muda Indonesia saat ini?”
📌 Penutup
(15 menit)
- Guru
menyimpulkan pembelajaran dengan mengaitkan peristiwa sejarah dan
nilai-nilai yang dapat diambil.
- Siswa
menyampaikan kesan atau pembelajaran yang paling berkesan.
✅ 5.
Asesmen
Formatif:
- Observasi
diskusi kelompok (rubrik partisipasi & argumentasi)
- Penilaian
refleksi tertulis (rubrik kedalaman isi & orisinalitas)
Sumatif:
- Tugas
menulis artikel pendek: “Proklamasi: Dulu dan Kini”
(dikerjakan sebagai tugas rumah)
✅ 6.
Diferensiasi
- Konten:
Siswa memilih sumber bacaan (teks, video, atau artikel digital)
- Proses:
Kelompok dibentuk heterogen berdasarkan minat
- Produk:
Refleksi boleh ditulis, dibuat video pendek, atau audio rekaman

- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar