PENDIDIKAN SEJARAH
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
Megi Vornika, M.Pd
A. INFORMASI UMUM
- Sekolah: SMAN 2 Sungai Penuh
- Guru: Megi Vornika, M.Pd
- Jenjang Sekolah: SMA/MA dan SMK/MAK
- Fase/Kelas: F/XI
- Mata Pelajaran: Sejarah
- Alokasi Waktu:16 JP
B.
KOMPONEN INTI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK UNTUK MAMPU MEMAHAMI, MENGAPLIKASI DAN MEREFLEKSI:
a. Latar belakang Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
b. Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
c. Kebijakan pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris
d. Strategi perlawanan Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan Imperialisme Barat
e. Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Menghargai hasil karya orang lain
d. Percaya diri
Tabel 1. Dimensi
Profil Lulusan (PM) Pembelajaran Mendalam |
|||||||||||||||||||||
Penjelasan Singkat: Pembelajaran mendalam menuntut peserta
didik tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga memahami konteks, berpikir
kritis, dan menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dalam kehidupan nyata.
Profil lulusan ini menekankan kompetensi intelektual, sosial, dan karakter
yang holistik sesuai dengan tujuan pembelajaran (TP) tersebut.
|
|||||||||||||||||||||
Desain
Pembelajaran |
|||||||||||||||||||||
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2. Materi Sejarah Indonesia
BACA LITERASI DIGITAL TENTANG "Kolonialisme & Imperialisme"
VIDEO PEMBELAJARAN RELEVAN:
Nama
Tempat / Fasilitas |
Jenis |
Lokasi |
Keterangan |
Bandara
Depati Parbo |
Bandara
(airport) |
Kabupaten
Kerinci, Jambi |
Bandara
utama di Kerinci yang dinamai untuk menghormati perjuangannya. |
Jalan
Depati Parbo |
Jalan
(protokol) |
Kota
Sungai Penuh – Danau Kerinci |
Jalan
utama yang dinamai untuk mengenang jasa-jasa beliau. |
Tugu
/ Patung Depati Parbo |
Monumen
/ patung |
Di
depan kantor DPRD Kerinci dan simpang jalan utama |
Patung
atau tugu penghormatan di tempat strategis dan pusat pemerintahan. |
Kompleks
Makam Depati Parbo |
Situs
sejarah / pemakaman |
Dusun
Lolo, Kerinci |
Tempat
peristirahatan terakhir Depati Parbo yang diziarahi masyarakat setiap tahun. |
Masyarakat
Kerinci, ada yang mengkreasikan menjadi Seni Musik tentang sang tokoh
karismatik (Depati Parbo). Contoh Lagu Kerinci Judul Depati Parbo. Tabel
ringkas tentang Depati Parbo, mencakup: tokoh, sebab-sebab perlawanan, proses
perlawanan, dan akhir perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
📋 Tabel
Ringkasan Perlawanan Depati Parbo
Aspek |
Keterangan |
Nama
Tokoh |
Depati
Parbo (nama asli: Mohammad Kasib / Haji Kasian) |
Asal
Daerah |
Dusun
Lolo, Kabupaten Kerinci, Jambi |
Peran |
Pemimpin
adat, tokoh agama, sekaligus pemimpin perlawanan rakyat Kerinci terhadap
Belanda |
🔥 Sebab-sebab
Perlawanan
Faktor |
Penjelasan |
Penindasan
Belanda |
Pajak
tinggi, eksploitasi hasil bumi, serta tindakan sewenang-wenang pemerintah
kolonial |
Intervensi
adat |
Campur
tangan Belanda dalam urusan adat-istiadat dan pemerintahan lokal di Kerinci |
Semangat
juang |
Kesadaran
akan hak-hak rakyat dan pentingnya mempertahankan kedaulatan serta adat
istiadat masyarakat |
⚔️ Proses Perlawanan
Tahap
/ Tempat |
Peristiwa |
Renah
Manjuto |
Awal
perlawanan, pasukan Depati Parbo berhasil menghentikan pasukan Belanda |
Koto
Limau Sering & Pulau Tengah |
Pertempuran
hebat, terutama di Pulau Tengah yang berlangsung hampir 3 bulan |
Dusun
Lolo (markas utama) |
Belanda
melancarkan serangan terakhir, terjadi perlawanan sengit selama 5 hari |
Penangkapan
dan perundingan |
Setelah
tekanan kuat, Belanda menawarkan “perdamaian” lalu menangkap Depati Parbo
saat perundingan berlangsung |
🏁 Akhir
Perlawanan
Peristiwa |
Keterangan |
Pengasingan |
Depati
Parbo diasingkan ke Ternate selama ±20–25 tahun |
Kepulangan |
Tahun
1927, ia kembali ke Kerinci setelah dibebaskan |
Wafat |
Meninggal
dunia pada 1929 di kampung halamannya di Dusun Lolo |
Warisan
perjuangan |
Namanya
diabadikan dalam bandara, jalan, kampus, dan tugu |
KLI (Klik Link Ini):
penjelasan glosarium berdasarkan istilah yang berkaitan dengan empat indikator pembelajaran sejarah yang telah Anda sebutkan (penjelajahan samudra, kekuasaan VOC, perlawanan bangsa Indonesia, dan dampak kolonialisme-imperialisme): Glosarium Sejarah Kolonialisme & Dampaknya
🌍 Kolonialisme & Imperialisme
-
Kolonialisme: Sistem penguasaan suatu wilayah oleh negara asing untuk menguasai sumber daya alam, tenaga kerja, dan pasar.
-
Imperialisme: Politik perluasan kekuasaan suatu negara ke wilayah lain, tidak selalu melalui penjajahan langsung (bisa juga politik, ekonomi, budaya).
🏛️ Istilah Terkait VOC & Penjajahan
-
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie): Perusahaan dagang Belanda yang diberi hak monopoli untuk berdagang dan berkuasa di wilayah Asia Timur, termasuk Indonesia.
-
EIC (East India Company): Perusahaan dagang Inggris yang menjadi pesaing VOC di wilayah Asia.
-
Hak Oktroi: Hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda kepada VOC, termasuk hak berdagang, mencetak uang, membuat perjanjian, hingga memerangi musuh.
-
Ekstirpasi: Penghilangan atau pemusnahan tanaman rempah-rempah oleh VOC agar tidak terjadi kelebihan produksi yang menurunkan harga.
-
Hongi Tochten: Ekspedisi militer laut oleh VOC untuk memastikan monopoli rempah-rempah, biasanya di Kepulauan Maluku.
-
Verplichte Leverantie: Kewajiban rakyat untuk menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah kolonial dengan harga yang ditentukan sepihak.
-
Preanger Stelsel: Sistem tanam paksa kopi di wilayah Priangan (Jawa Barat) di bawah kendali VOC.
-
Contingenten: Sistem pungutan hasil bumi sebagai pajak dari rakyat pribumi kepada VOC.
📜 Perjanjian & Kebijakan
-
Perjanjian Bongaya (1667): Perjanjian antara Sultan Hasanuddin dan VOC setelah kekalahan Kerajaan Gowa, yang menandai dominasi VOC di Sulawesi Selatan.
-
Konvensi London (1814): Perjanjian antara Inggris dan Belanda yang mengembalikan wilayah Indonesia (yang sempat dikuasai Inggris) kepada Belanda.
-
Cultuurstelsel (Tanam Paksa): Sistem tanam paksa yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19, mewajibkan petani menanam tanaman ekspor (kopi, tebu, nila) untuk Belanda.
-
Landrent System (Sistem Sewa Tanah): Sistem pajak tanah yang diterapkan oleh Inggris (Thomas Stamford Raffles), di mana rakyat harus membayar sewa tanah kepada pemerintah kolonial.
-
Pax Netherlandica: Istilah yang menggambarkan "perdamaian" di bawah kekuasaan Belanda yang sebenarnya menekan perlawanan rakyat.
Dampak Kolonialisme: Aspek Sosial, Ekonomi, Politik
-
Ekonomi: Sistem ekonomi kolonial menguras sumber daya alam dan tenaga kerja untuk kepentingan penjajah.
-
Urbanisasi: Perpindahan penduduk dari desa ke kota akibat pembangunan ekonomi kolonial dan kebutuhan tenaga kerja industri.
-
Sosial: Tercipta lapisan sosial baru, diskriminasi rasial, serta perubahan struktur masyarakat.
-
Budaya: Terjadinya akulturasi budaya namun juga pelunturan budaya lokal oleh nilai-nilai Barat.
-
Kesehatan: Pengenalan sistem kesehatan modern, tapi layanan hanya menjangkau kalangan elit atau kota.
-
Mobilitas Sosial: Kesempatan naik status sosial terbatas; hanya segelintir pribumi terdidik yang bisa masuk sistem kolonial.
-
Politik: Pemerintahan otoriter tanpa partisipasi rakyat; munculnya gerakan nasionalisme sebagai reaksi.
-
Pendidikan: Sistem pendidikan kolonial membatasi akses bagi pribumi, tetapi menghasilkan cikal bakal pemimpin nasional.
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
PILIHAN UMPAN BALIK:
Klik/ Buka unduh 1
Klik/ Buka unduh 2
Klik/ Buka unduh 3
Klik/ Buka unduh 4
Klik/ Buka unduh 5
2. Penilaian Diri
Klik/ Buka unduh ini>>
PENILAIAN DIRI KELAS
3. Lengkapi Infografis tentang dampak K & I (Kolonialisme dan Imperialisme) pada kehidupan masyarakat Indonesia !
4. TUGAS LKS PILIHAN GANDA
***
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar